Indikator Efisiensi dan Teknik Perhitungannya

Salah satu jenis audit dalam audit kinerja adalah audit ekonomis dan efisiensi. Dengan menunjukkan kepada suatu organisasi bagaimana cara melakukan audit efisiensi, kita dapat membantu meningkatkan atau memperbaiki cara pengawasan terhadap efisiensi tersebut.

Dalam audit efisiensi ini auditor harus menghitung efisiensi dan memerhatikan beberapa perspektif, yaitu:

  • Apakah output atau outcome dapat diproduksi dengan input yang lebih sedikit (input orientation)
  • Apakah dengan input yang sama dapat diproduksi output atau outcome yang lebih banyak (output orientation)

 INDIKATOR EFISIENSI

Indikator efisiensi merupakan ukuran terhadap hubungan antara input dengan output untuk suatu waktu tertentu.

Keuntungan penggunaan indikator:

  1. Mudah dihitung
  2. Siap pakai untuk mengukur efisiensi dan tren efisiensi
  3. Dapat dibuat secara berkala (bulanan atau tahunan) tanpa menimbulkan banyak masalah maupun biaya
  4. Dapat memberian informasi untuk tiap output/ outcome dalam kondisi di mana terdapat output/ outcome lebih dari satu

Indikator efisiensi digunakan auditor ketika

  • Output/ outcome tunggal

Indikator ini berguna untuk menghitung efisiensi pada kasus-kasus dimana hanya ada satu output atau outcome untuk setiap pasal kebijakan atau sasaran, dan dimana semua input dapat dikaitkan pada output atau outcome yang sama.

  • Jajaran beberapa output/ outcome

Indikator ini digunakan saat kebijakan tujuan berkaitan dengan beberapa output atau outcome yang berbeda. Apabila input yang digunakan untuk menghasilkan tiap output atau outcome dapat diketahui, maka akan dapat dibentuk indikator tunggal untuk tiap output atau outcome.

 Dalam menggunakan indikator efisiensi auditor akan menemukan kendala dan juga solusinya, antara lain:

  • Jika tidak dapat diketahui input yang digunakan untuk tiap output atau outcome maka dianjurkan untuk menggunakan timekeeping data.
  • Timekeeping data menunjukkan jumlah waktu yang telah dihabiskan pada berbagai output atau outcome oleh staf yang bersangkutan.
  • Menggunakan formula alokasi untuk mengalokasikan input langsung ke berbagai output atau outcome
  • Pembobotan berbagai output atau outcome untuk menghasilkan gabungan output atau outcome tunggal

 Metode yang digunakan dalam menghitung efisiensi antara lain:

  • Indicator sederhana
  • Teknik analisis

 TEKNIK ANALISIS EFISIENSI

Teknik analisis digunakan untuk menghitung efisiensi dengan membandingkan input dan output dalam praktek sehingga memperoleh “top of the class”. Efisiensi dihitung dengan membandingkan kinerja berbagai organisasi dengan “top of the class”. Top of class dijadikan sebagai titik referensi dan menjadi acuan untuk organisasi lainnya. Tingkat efisiensi dalam bentuk skor, yaitu organisasi yang efisien memiliki skor 100% atau angka 1. Bagi organisasi lain yang kurang efisien, biasanya lebih rendah dari 100% atau kurang dari 1. Semakin rendah skor yang diperoleh suatu organisasi, maka semakin tidak efisien organisasi tersebut sehingga perlu dipertanyakan dan perlu diadakan perubahan ke arah yang lebih baik.

 1. FDH (FREE DISPOSABLE HULL)

FDH memiliki fungsi untuk mengukur skor efisiensi sejumlah organisasi dengan membandingkan kinerja mereka dan praktek terbaik. Metode yang digunakan yaitu dengan membandingkan suatu organisasi dengan organisasi sejenis yang nyata. Sedangkan, DEA dan SFA membandingkan antara suatu organisasi dengan organisasi sejenis yang maya.

Kelebihan FDH:

  1. Cukup mudah digunakan
  2. Memiliki sejumlah nilai standar
  3. Merupakan user-friendly
  4. Software FDH telah beredar luas di pasar

2. DEA (DATA ENVELOPMENT ANALYSIS)

DEA memiliki fungsi untuk menggambar batas efisiensi mewakili output dan input yang terbaik. Metode yang dipakai adalah dengan membandingkan suatu organisasi dengan organisasi sejenis yang maya. DEA merupakan model matematika yang relatif mudah dimana berbagai paket perangkat lunak yang tersedia mampu mengukur efisiensi secara relatif mudah.

 3. SFA (STOCHASTIC FRONTIER ANALYSIS)

SFA memiliki fungsi dan metode yang sama seperti DEA. Perbedaannya terletak pada cara menghitung batas efisiensi. Pada SFA batas efisiensi diplot dengan bantuan fungsi matematikadan membutuhkan asumsi yang pasti untuk membuat hubungan antara input dan output.

 Untuk memilih teknik analisis mana yang akan dipakai, auditor harus memerhatikan faktor-faktor  yang memengaruhinya, yaitu:

  1. Nilai skala yang konstan/ variabel (constant or variable returns to scale)
  2. Kekurangan data (data deficiencies)
  3. Jumlah pengamatan

 Apabila auditor menggunakan lebih dari satu teknik dalam waktu bersamaan maka tiap teknik yang digunakan untuk mengukur efisiensi terdapat kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jika semua teknik muncul dengan temuan yang sama maka pernyataan yang akan dibuat auditor akan lebih dapat diandalkan jika dan hanya jika temuannya bertentangan satu sama lain.

1. Teknik sederhana efisien

Jika kita dapat mengidentifikasi faktor-faktor  yang mempengaruhi efisiensi, maka kita akan dapat membuat rekomendasi yang spesifik dengan tujuan membantu entitas dalam meningkatkan efisiensinya. Dalam prakteknya di lapangan, untuk tujuan identifikasi ini kita dapat menggunakan teknik statistik maupun teknik non-statistik.

 2. Teknik statistik

Pertama-tama, kita harus menentukan indikator pengukur efisiensi dari output maupun outcome, kemudian menentukan kemungkinan untuk menjelaskan sebab-sebab jika ditemukan adanya ketidakpatutan. Di antara berbagai metode yang dapat digunakan dalam teknik ini adalah analisis Tobin dan Probit (analisis TOBIT) atau biasa disebut juga dengan analisis regresi sederhana.  Selain itu, kita juga dapat menggunakan SFA, DEA dan FDH (seperti yang telah dijelaskan sebelumnya).

3. Teknik nonstatistik

Jika informasi yang ada tidak memungkinkan bagi pemeriksa untuk menggunakan teknik statistic dalam rangka mengidentifikasi faktor-faktor dalam perbedaan tingkat efisiensi, kita dapat menggunakan perangkat lain, misalnya grafik, pendapat para ahli, membandingkan entitas ataupun organisasi.

One thought on “Indikator Efisiensi dan Teknik Perhitungannya

  1. Pingback: Indikator Efisiensi | Still Chasing The Dream

Leave a comment